Abstraksi Hasil Survey
M. Rawa El Amady
Judul diatas merupakan sari dari hasil survey yang dilakanksanakan di FB
selama 5 bulan lebih. Walapun hasil
survey tersebut menunjukkan 56% votter
setuju dengan negera fideral dengan berbagai alasan, 34% tidak setuju dengan
tiga alasan utama, negara kesatuan terbaik, ragu dengan pilihan jawaban dan
ketidaktahuan tentang apa itu negara fideral. Serta 9,8% masih ragu, dari 358
votters. Selain itu, 10 orang menyatakan
tidak memilih dengan alasan tidak mengerti politik dan tidak memilih.
Ada dua hambatan utama yang mendorng penolakan negara
federal Indonesia, pertama jeratan dogmatis idiologi yang dipelopori oleh
angkatan sebelum tahun 80-an. Kelompok
ini mengunci kuat gagasan negera fideral
Indonesia agar tidak berkembang.
Generasi ini masih akan bertahan selama satu dekade. Posisi mereka ini
ada di jabatan politik baik di partai maupun di pemerintahan. Generasi ini terus menularkan idiologinya
kepada generasi yang lebih muda.
Kedua, issu politik
masih bersifat temporari atau kepentingan sesaat. Bisa dibayangkan issu politik
yang dikembangkan masih beredar di putaran kebutuhan pokok rakyat, issu
idiologi, perebutan kekuasaan dan sentimen kepentingan perorangan. Hal ini tentu saja didukung oleh kondisi
perpolitikan nasional yang memang belum
menghasilkan pendidikan politik yang cerdas.
Disisi lain, keberanian pendapat dari votter masih bersifat silent atau hanya sekedar berpendapat
saja tetapi belum mengalang gerakan besar untuk mendorong negera fideral Indoensia.
Hasil survey sebenarnya sangat mengembirakan karena angka
56% dari 357 votters menyatakan setuju pada negera Fideral , ditambah lagi yang
ragu 9.8% yang ragu bukan karena tidak
mendukung negera fideral tetapi ragu Pancasila disandingkan federalisme, atau
bahkan ragu apapun sistem di Indonesia akan bermuara pada kepentingan pribadi
juga.
Ini berarti mengagas negara Federal akan tidak akan mendapat
hambatan yang besar, apalagi didorong dengan makin kuatnya demokratisasi,
sistem komunikasi yang semakin lancar.
Namun demikian gagasan ini tidak akan berkembang jika tidak ada motor
penggerak yang secara terbuka melakukan gerakan menuju negera federal
Indonesia.
1 komentar:
Terima kasih untuk blog yang menarik
Posting Komentar