MISTERI HARI KELAHIRAN



rawa el amady

Era sekarang adalah era digital, semua ditentukan oleh angka.  Kelahiran dan kematian ditentukan oleh angka, rekening, telepon ,  internet, Koran,  jaminan sosial, ktp, anggota keluarga, bahkan rumah pun ditentukan oleh angka,  dan seterusnya.  Tanpa angka-angka tersebut semuanya tidak bisa diterima di manapun, dan tidak bisa hidup normal.   Oleh karena itu, di era digital sekarang ini tentu sulit dibayangkan  kalau anda tidak mengetahui tanggal, bulan dan tahun lahir anda.  Tentu anda tidak bisa sekolah, tidak bisa punya kartu tanda penduduk , kartu kredit dan selanjutnya, selanjutnya. Dunia seperti berhenti.  Angka-angka itu yang menentukan hidup anda.

Angka-angka itu mengatur hidup anda, angka menyatakan anda tua atau muda, angka juga mengatakan anda kaya atau miskin, angka juga yang menentukan anda layak menjadi istri atau suami. Angka menghantui kita ke mana-mana dan di mana-mana.  Bisakah anda lepas dari angka? Ternyata tidak bisa…!

Coba anda bayangkan jika seorang ibu menyampaikan sesuatu ke anaknya seperti ini
        “Wa,  kamu lahir saat fajar pagi jumat, tapi tanggal dan tahunnya emak lupa. Waktu itu Soeharto diangkat menjadi presiden”
Tentu pernyataan sang Ibu bagai geledek bagi si anak. Sedih dan membingungkan. Seumur hidup tidak bisa menjelaskan angka yang harus ditampilkan di persyaratan administrasi sekolah, catatan di pemerintahan dan seterusnya-seterusnya. Si anak hanya bisa membayangkan  sejak tahun 1965, tetapi di tahun 60-an hingga 70-an Soeharto sudah empat kali diangkat menjadi presiden, nah pada saatnya.
Apa yang dilakukan si anak, sejak tahu bahwa angka yang tertera di ijazah sekolah dasarnya hanya angka yang dikarang oleh kakak karena terdesak atas permintaan kepala sekolah.  Apa yang dilakukannya kemudian, dari waktu ke waktu tak henti-hentinya si anak mencari tahu tanggal, bulan dan  tahun kelahirannya. Tapi tidak ada yang mampu menjelaskan satu pun, semua menjelaskan dengan tanda-tanda semata.  Ada yang katakan, tiga bulan setelah kakek meninggal, tapi kakek meninggal kapan tidak ada penjelasan, ada yang bilang masa krisis banyak orang hanya makan ubi kayu saja,  ada juga yang bilang masa PKI dikejar-kejar. Seterusnya, seterusnya….  Itu juga lah sebabnya si anak tidak pernah berniat merayakan ulang tahunnya setelah  mendengar cerita ibunya itu.
Apa yang terjadi hingga kini, rasa bersalah terus menerus. Rasa bersalah kepada banyak pihak yang dengan mudahnya menulis tanggal, bulan dan tahun lahirnya……  tapi tidak ada yang bisa dilakukan lagi….
Dan itu aku…… lelaki yang tidak tahu  kapan dilahirkan… 
menyedihkan bukan????!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

2 komentar:

Unknown mengatakan...

hmmmm.....?????

rawa el amady mengatakan...

tq sudah mampir....


my lovely wife