Analisis
rawa el amady
Pimilihan umum
wali kota (Pilumwako) Pekanbaru ulang sudah tidak menarik lagi. Pada tulisan saya sebelumnya bahwa Pilumwako
Pekanbaru merupakan ajang perseteruan rezim Herman Abdullah (HA) dengan rezim Rusli Zainal (RZ).
(
http://myrawaelamady.blogspot.com/2011/03/pilkada-pekanbaru-perseteruan-dua-rezim.html
) Pada Pilumwako ulang ini persaingan
rezim itu semakin mereda dengan berakhirnya jabatan HA sebagai wali kota dan
diangkatnya Syamsu Rizal (SR) sebagai pejabat wali kota, yang merupakan orang
dekat RZ. Sudah pasti kubu PAS akan timpang
berhadapan dengan kubu BERSERI yang memegang kendali kekuasaan kota Pekanbaru.
Ini adalah saat-saat yang memang dinanti-nantikan oleh Berseri setelah
kekalahan pada Pilumwako yang dibatalkan Mahkamah Konstitusi (MK). Kita akan
menanti lebih lanjut langkah SR dalam menjalankan pemerintahan, apakah akan ada
pergeseran jajarannya. Masyarakat awam
bisa dengan mudah meresapi fenomena pengangkatan
SR, dan penonaktifan Yoesri Munap (YM)
sebagai ketua KPU dan pengangkatan
Makmur Hendrik (MH) sebagai pengganti.
Pada jajaran KPU Pekanbaru sudah tampak beberapa langkah penting,
seperti membahas ulang daftar pemilih, dan petugas kecamatan dan keluarahan
serta TPS. Langkah ini juga diikuti oleh Panwaslu Kota yang dengan cepat
memproses pengaduan LSM yang melaporkan calon PAS yang diduga ber KK ganda.
Sementara dipihak PAS belum didapat berita tentang langkah-langkah
politik maupun hukum yang tertuju pada BERSERI. Kubu PAS seperti tidak berdaya,
bahkan calon walikota dari PAS hanya
bisa mengeluh di fesbuk yang menyebutkan dirinya korban fitnahan.
Semakin jelaslah bahwa persaingan politik semakin tidak menarik pada
pilumwako Pekanbaru ulang ini. Kubu BERSERI bagai layang-layang diawang-awang
tanpa angin kuat yang menghembus, sementara kubu PAS hanya bisa menatap
layang-layang itu tampak angkuh.
Beban Politik BERSERI
Walaupun Pelumwako tidak menarik, kubu BERSERI bisa bermenuver tapi tidak
ada jaminan BERSERI akan menang. BERSERI
bisa saja menuding kekalahannya pada
Pelumwako yang lalu karena kecurangan PAS atau karena gerakan sistematis
HA yang telah diperkuat oleh putusan MK. Pihak berseri tidak bisa tersenyum
dengan mudah, karena BERSERI ditimpa beban politik karean calon wako BERSERI
merupakan Istri dari RZ yang merupakan Gubernur Riau. Sudah menjadi rahasia umum kalau jabatan
politik, berpusat di RZ, bahkan keluarga RZ muncul menjadi calon-calon bupati
dan menjadi bupati di beberapa kabupaten di Riau.
Isi politik yang berkembang bahwa RZ ingin membangun dinasti keluarga
di Riau merupakan issu yang sangat riskan diemban tim BERSERI. Issu dinasti ini
merupakan issu yang kontraproduktif di era refomasi dan pemilihan langsung ini.
Jika berseri tidak mampu mengantisipasi
issu ini secara baik maka peluang PAS
untuk menang semakin besar.
Calon walikota BERSERI harus mampu menunjukkan karakter dirinya bahwa
benar dia merupakan isteri RZ, tetapi dia akan memimpin Pekanbaru lepas dari
pengaruh dari RZ. Untuk melakukan ini
tentu akan sangat sulit, karena tidak mudah merubah cara berpikir masyarakat
karena posisinya sebagai isteri RZ yang Gubernur.
Bagi RZ kemenangan di Pekanbaru merupakan hal yang sangat penting bagi
percaturan politik ke depan. Jika BERSERI menang di Pekanbaru maka kekuasaan RZ
akan langgeng, tetapi jika kalah maka kekuasaan RZ akan mengkhawatirkan.
Pekanbaru merupakan daerah yang terpadat penduduknya, dan paling rasional
pemilihnya dibandingkan dengan daerah lain. Kemenangan di Riau berpusat pada
kemenangan di Pekanbaru.
Manuver BERSERI menguntungkan
PAS
Pemilih di Indonesia tentu termasuk di Pekanbaru belum berorientasi
pada program. Pemilih masih berorientasi pada hal – hal yang bersifat
emosional. Pemilih juga tidak melihat
siapa yang benar siapa yang salah, keputusan MK mengulang Pilumwako itu saja akan memancing simpati bagi
masyarakat yang merupakan massa mengambang. Emosional itu akan semakin kuat dengani
pengangkatan SR, pengantian ketua KPU dan issu lain. Artinya bagi PAS tidak melakukan apapun justeru akan menimbulkan kesan positif
sebagai orang yang dizalimi. Langkah
Calon Walikota kubu PAS menyampaikan
keluhannya di fesbuk merupakan langkah yang positif daripada melakukan menuver
politik yang justeru merugikan dirinya.
Hal strategis lain yang perlu dipertegas oleh kubu PAS adalah posisi
HA, PAS harus bisa membuka secara jelas kepada masyarakat alasan pembatalan kemenangannya oleh MK. Jika issu ini bisa diangkat dan diketahui
banyak oleh masyarakat luas sudah tentu sangat menguntungkan PAS. Jika saja
alasan utama diulang Pilumwako karena ikut campurnya HA maka kubu PAS bisa
mengklaim PAS tidak melakukan kecurangan selama Pelumwako pertama tersebut. Hal
ini sangat menguntungkan.
Ilmu politik apalagi para analisis politik tidak akan pernah tepat
setepatnya dalam menganalisis prilaku politik, karena politik itu adalah seni
merebut kekuasaan. Sebab itu, banyak hal yang terjadi yang ada diluar jangkauan pengamat. Walaupun
dalam kasus banten pemenang menang kembali, tetapi di Pekanbaru PAS tetaplah
wapada karena apa yang terjadi di Banten belum tentu terjadi di Pekanbaru. Kita
lihat saja nanti.